RSS
Diberdayakan oleh Blogger.

Artikel Tentang UIB


Oh Kampus UIB.................!

Penulis    : Yahya Mustofa
Presma UIB  2010/2011
Sedang Menulis Buku (judul) “Antara Hati dan Pikiran Seorang Aktifis”

Universitas Islam Balitar yang kemudian disingkat dengan (UIB) merupakan satu- satu nya Universitas di kabupaten maupun kota Blitar, universitas yang mayoritas mahasiswanya adalah mahasiswa lokal alias mahasiswa asli Blitar ini bisa menjadi salah satu alternatif masyarakat blitar raya untuk kuliah, dimana mahalnya biaya yang di kuluarkan ketika harus kuliah di luar kota, selain itu kelebihan kuliah di lokal blitar juga karena bisa bebas dari biaya hidup, karena makan dan tempat tinggal sudah tidak di perlukan, ada juga yang sambil kerja wiraswasta di rumah.

Mahasiswa yang kuliah di UIB juga bermacam- macam, mulai dari yang sudah memiliki usaha besar dan ternama di kota blitar sampai mahasiswa anak seorang petani musiman di pelosok kabupaten blitar, ada juga mahasiswa yang bener- bener dan sungguh- sungguh pingin mencari ilmu sampai mahasiswa yang kuliah hanya sekedar mengisi waktu luang, mahasiswa aktifis sampai mahasiswa hedonis, mahasiswa yang sudah berusia lebih dari setengah abad sampai mahasiswa yang belum genap berusia 20 tahun, mahasiswa yang memelihara jenggot panjang dengan celana di lipat sampai atas mata kaki sampai mahasiswa yang rambutnya berdiri dan di semir, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pokoknya lengkap lah mahasiswa yang kuliah di UIB, tidak kalah dengan perguruan tinggi di luar kota, bahkan mungkin malah lebih lengkap. Hal ini jelas tidak di temukan di Sekolah Tinggi lain di kabupaten maupun kota Blitar. Walaupun sebenarnya belum jelas juga ini merupan kelebihan atau bukan, tapi kira- kira ini juga bisa kok di jadikan sebagai keunggulan, karena tentunya temannya juga menjadi bermacam- macam, dan dapat kita gunakan untuk saling bertukar pengalaman. Tapi sesungguhnya banyak permasalahan- permasalahan tentang kampus di balik semuanya tadi, hal ini tidak bisa kita pandang dari satu sisi saja, dari sisi mahasiswa atau sisi lembaga kampus saja, harus kita pandang kedua- duanya, agar bisa lebih obyektif dalam berfikir.

Permasalahan lembaga kampus mulai mengurus setatus kampus yang sudah hampir sewindu tidak di urus oleh birokrasi kampus yang lama, masalah infrastruktur dan sarana prasarana yang sudah harus segera di fikirkan karena mempertimbangkan kampus ini yang terdiri dari 8 fakultas dan 17 jurusan dengan mahasiswanya kurang lebih 1000 orang, walaupun data mahasiswa keseluruhan yang masih aktif juga masih belum jelas, kemudian masalah kurangnya kuota dosen, kurangnya dosen yang memiliki kapasitas, baik secara pengalaman maupun gelar pendidikan, masalah kedisiplinan dosen, masalah keuangan dan masih banyak lagi masalah- masalah yang lain. Sementara permasalahan- permasalahan di mahasiswa, yang sebenarnya ini adalah permasalahan umum di kalangan mahasiswa mulai masalah keuangan, telat membayar bahkan sampe ada yang nunggak sampe 4 semester, ada juga yang beralasan tidak mau membayar dulu karena nasib mereka belum jelas terkait dengan setatus kampus, sebenernya ada benarnya juga alasan mereka, karena lembaga memang harus agak di tekan terkait masalah ini, tetapi juga tidak seratus persen benarnya, karena urat nadi hidupnya kampus salah satunya juga adanya keuangan yang cukup untuk biaya operasinal, kita bisa membayangkan jika semua mahasiswa berfikir seperti itu, mau membayar jika setatus kampus telah jelas, terus kemudian bagaimana kampus dapat membayar biaya pengeluaran kampus tiap bulannya, untuk membayar listrik, internet, karyawan, dosen- dosen dan lain- lainnya, tentunya jikalau salah satu dari itu semua ada yang terhenti, pastinya kampus juga akan mati, dan ini artinya tuntutan terkait dengan kejelasan setatus kampus juga menjadi tidak akan terpenuhi. 

Kiranya memang di perlukan kerja sama dari kedua belah pihak, dari pihak lembaga harus berkomitmen untuk terus menjalankan proses ini dengan sungguh- sungguh, dari pihak mahasiswa sambil juga terus mengawal proses ini, juga harus ikut mendukung dengan ikut melancarkan nadi nya kampus (disiplin dalam membayar). Yang jelas kedua belah pihak harus simbiosis mutualisme, artinya bukan yang satu memafaatkan yang satunya. Apalagi ini kan lembaga pendidikan, lembaga yang mempunyai prinsip non profit oriented, lembaga yang mempunyai cita- cita yang tinggi, yaitu mencerdaskan bangsa. 

Tentunya lembaga UIB harus selalu ingat dengan cita- cita awalnya walaupun mungkin nantinya lembaga ini menjadi maju dan menjadi universitas unggulan, karena hal ini sangat mungkin sekali terjadi melihat potensi UIB ke depan sebagai satu- satunya universitas di Blitar Raya yang memiliki 8 fakultas dan 17 jurusan, dengan cita- citanya yang memberikan pendidikan untuk masyarakat di Blitar, yang mungkin juga tidak mampu kalau harus kuliah di luar kota. Mudah- mudahan, amiiin..........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 komentar:

wahyu nurudin mengatakan...

blog ini pantas dilanjutkan bersama UIB untukmeningkatkan pendididikan tinggi kota blitar

ilmi mengatakan...

wow.... jamil jiddan!!! mahasiswa UIB harus lebih mengunggulkan kwalitas intelektualnya. jangan hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu!!! ayo kita bersama-sama mengibarkan bendera UIB di blitar raya khususnya. kita bawa dan harumkan UNIVERSITAS satu-satunya Di BLITAR RAYA.
be spirit 100%!
semoga dengan adanya blog ini mampu membangkitkan smangat mahasiswa UIB untuk terus berkarya. amin...

Anonim mengatakan...

Makasih mas bro.. Smg kita smw bisa....

dwiSH mengatakan...

Aku jg kuliah disana lho.. yg pertama aku liat di UIB adalah,progres nya yg semakin oke! Jd saya yakin kampus ini akan menjadi kampus yg terbaik kedepan nya. Amin...

Auto Like Facebook mengatakan...

Blognya keren. . . lanjtkan teman-teman UIB

Posting Komentar